Jumat, 24 Maret 2017

PENGERTIAN JARINGAN WAN

Pengertian Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data yang menghubungkan user-user yang ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. Layanan WAN terfokus beroperasi pada layer Physical dan Data Link pada model OSI layer. Jaringan WAN biasanya selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi seperti perusahaan layanan telepon.
Lembaga-lembaga yang menanganai standarisasi jaringan WAN diantaranya :
a.       International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T)
b.      Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT)
c.       International Prganization for Standardization (ISO)
d.      International Engineering sTask Force (IETF)
e.       Electronics Industries Association (EIA)
                Isitilah-Istilah Dalam Jaringan WAN
Untuk memahami jaringan WAN lebih lanjut, ada beberapa istilah yang harus dipahami dalam jaringan WAN yaitu :
a.       CPE (Customer Premises Equipment), adalah perlengkapan millik pelangngan, yaitu perlengkapan / peralatan yang dimiliki oleh pelanggan dan berada di lokasi pelanggan.
b.      Demarcation Point, (titik demarkasi) yaitu titik di mana tanggung jawab service provider berakhir dan CPE dimulai, yang biasanya berupa sebuah jack yang memiliki sebuah konektor female RJ-45, dan biasanya juga berupa perangkat CSU/DSU (Channel Service Unit/Data Service Unit) berupa modem dan sejenisnya.
c.       Local Loop, ialah jalur yang menggubungkan Demarcation Point dengan switching office terdekat, yang disebut central office
d.      Central Office, ialah titik yang menghubungkan pelanggan dengan jaringan switching dari service provider.
e.       CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit) adalah alat dalam WAN yang digunakan untuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa yang dimengerti oleh switch di provider. CSU/DSU biasanya sebuah alat yang terhubung ke sebuah jack RJ-45 yang disebut sebagai titik demarkasi. Biasanya berupa modem
f.       DTE (Data Terminal Equipment) adalah semua alat yang berlokasi disisi user dari sebuah interface user-network yang bertindak sebagai sebuah destinasi, sumber atau keduanya. DTE meliputi alat-alat seperti multiplexer, router, penerjemah protocol, dan komputer. Koneksi ke sebuah network remote dilakukan melalui DCE (Data communication equipment) seperti modem.
g.      DCE (Data communication equipment) adalah mekanisme dan link dari sebuah network komunikasi yang menyusun bagian network dari interface user ke network seperti modem.
Ide dibalik WAN adalah mampu menghubungkan dua buah network DTE melalui sebuah network DCE. Network DCE termasuk CSU/DSU, melalui pengkabelan dan switch disisi provider dan kemudian diteruskan ke CSU/DSU yang lain. Perhatikan gambar diagram jaringan WAN berikut ini.     



 
   Jenis-Jenis Koneksi Jaringan WAN
Jenis-jenis koneksi dalam WAN berbeda dengan jenis konoksi dalam LAN, jika dalam LAN kita mengenal 2 jenis koneksi jaringan yaitu client-server dan peer to peer, maka jenis-jensi koneksi dalam WAN adalah sebagai berikut :
a.       Leased Line disebut juga point-to-point atau dedicated connections (koneksi yang disediakan khusus untuk pelanggan dimana bandwithnya khusus untuk pelanggan itu saja). Sebuah Leassed Line adalah sebuah jalur komunikasi WAN dari CPE yang telah ditetapkan sebelumnya oleh service provider melalui switch DCE menuju CPE di lokasi remote yang memungkinkan jaringan-jaringan DTE berkomunikasi setiap saat dengan tanpa melalui prosedur setup terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi data.
Jenis koneksi ini memberikan koneksi secara terus menerus setiap saat dan dapat digunakan kapanpun, tentunya dengan biaya yang lebih mahal.
b.      Circuit Switching adalah sebuah jalur komunikasi yang digunakan dengan network dial up seperti PPP dan ISDN yang harus melakukan set up pada koneksi terlebih dahulu sebelum melewatkan data, sama seperti melakukan panggilan telepon.
Jenis koneksi ini memiliki kemampuan untuk memberikan koneksi secara terus menerus, namun hanya untuk sementara waktu saja atau selama Anda ingin melakukan komunikasi saja. Tentunya hal ini akan menghemat biaya.
c.       Packet Swicthing adalah sebuah jalur komunikasi yang berdasarkan pada transmisi data dalam paket-paket yang memungkinkan data dari berbagai alat pada network untuk berbagi kanal komunikasi yang sama secara serentak. Keuntungannya kita dapat berbagi bandwith dengan sesame pengguna untuk menghemat biaya. Packet Switching dapat dianggap sebagai sebuah leased line tetapi dengan harga circuit switching. Kekurangannya adalah Packet Swicthing hanya berjalan dengan baik jika transfer data tidak bersifat kontinu atau hanya diperlukan sewaktu-waktu.
2.1.4   Protokol-Protokol Jaringan WAN
Protokol-protokol dalam WAN merupakan protocol dalam teknologi WAN yang bekerja pada layer physical dan data link pada model OSI 7 layer, diantaranya :
a.       HDLC (High level data link control) dikembangkan oleh Synchrounous data link control (SDLC) yang diciptakan oleh IBM sebagai sebuah protocol koneksi di layer data link (dalam OSI 7 layer). Header HDLC tidak membawa identifikasi jenis protocol yang dibawa dalam enkapsulasi HDLC. Karena itu setiap vendor yang menggunakan HDLC memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan identifikasi protocol layer network yang berarti setiap HDLC yang dimiliki sebuah vendor bersifat proprietary (artinya hanya dapat dipakai untuk perelengkapan buatan mereka sendiri)
b.      PPP (Point-to-point) adalah protocol standart industry, karena semua versi multiprotocol HDLC bersifat proprietary, maka PPP dapat digunakan untuk menciptakan koneksi point-to-point antara perlengkapan dari vendor-vendor yang berbeda. PPP mengizinkan autentikasi dan koneksi multilink dan dapat berjalan melalui link yang asynchrounous dan synchrounous. PPP merupakan protocol paling umum digunakan untuk akses internet dial up.
c.       Frame Relay adalah sebuah protocol enkapsulasi layer data link dengan usaha terbaik dan akses yang dibagi (shared access) dan merupakan sebuah standart industry yang melayani beberapa rangkaian virtual dan protocol diantara mekanisme yang berhubungan. Diciptakan sebagai pengganti dari protocol X.25
d.      ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah sekumpulan layanan digital yang memindahkan suara dan data melalui sambungan telephone yang ada. ISDN lebih cepat daripada sambungan dial up.
e.       LAPB (Link Access Procedure, Balanced) adalah sebuah protocol connection oriented pada layer data link untuk digunakan pada protocol X.25
f.       ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah protocol yang diciptakan untuk lalu lintas data yang sensitive terhadap waktu, menyediakan transmisi suara, video dan data secara serentak. ATM menggunakan cell yang panjangnya 53 byte.
2.1.5   Karakteristik Jaringan Berbasis Luas (WAN) 
Sebuah jaringan berbasis luas (WAN) mempunyai beberapa karakteristik penting yang membedakannya dengan LAN. Adapun Karakteristik penting tersebut antara lain :
a.    Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas bahkan seluruh dunia (internet)
b.    Menggunakan jalur layanan umum, misalnya perusahaan telekomunikasi. PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Excelcomindo dan lain-lain untuk membentuk jaringan di dalan area geografik tersebut.
c.    Didesain untuk bekerja selama 24 jam secara terus menerus.
2.1.6   Perbandingan antara Jaringan Berbasis Luas (WAN) dengan Jaringan LAN.
Secara garis besar perbandingan antara LAN dan WAN dapat dilihat pada tabel berikut ini.  
NO
ASPEK
LAN
WAN
1
Jangkuan
Lokal / Sempit
Lebih Luas
2
Bandwith
Lebih Besar
Lebih Kecil
3
Insfrastruktur
Dimiliki sendiri
Sewa dari provider
4
Teknologi
Ethernet, 
PPP, HDLC, Frame Relay,ISDN, ATM
5
Jenis Koneksi
Client Server, Peer to Peer
Leassed Line, Circuit Switching, Packet Swicthing
6
Layanan
Sewaktu-waktu
Terus menerus 24 jam
Tabel 2.1 Perbandingan LAN dan WAN
2.2       Kegiatan Belajar 2 : Pengenalan Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2.2.1   Pengenalan Modem
a.      Pengertian Modem
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Jadi Modem adalah perangkat yang dapat merubah sinyal informasi digital menjadi sinyal analog agar dapat dikirimkan melalui media komunikasi seperti kabel telepon atau sinyal komunikasi selular (Handphone).
Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan demodulasi sinyal.  Sinyal digital ditumpangkan ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan.  Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi. Pada istilah jaringan WAN modem disebut perangkat CSU/DSU
b.      Jenis-Jenis Modem
Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu :
1.       Modem internal, yaitu modem yang terpasang langsung pada computer pada slot expansi berupa slot AMR dan PCI (untuk PC Desktop), dan slot PCMCIA (untuk Laptop)
2.       Modem Eksternal, yaitu modem tambahan yang terpasang diluar computer, biasanya terhubung melalui port USB (seperti modem GSM), atau Port RJ-45 (seperti modem ADSL).
Jenis-jenis modem berdasarkan media koneksinya, yaitu :
1.       Modem ISDN, yaitu jenis modem yang menggunakan layanan ISDN (Integrated Services Digital Network).






2.       Modem GSM, yaitu modem yang menggunakan frekuensi GSM 900 Mhz. Biasanya menggunakan port USB untuk terkoneksi dengan komputer




3.       Modem Analog, yaitu modem yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Biasanya modem ini terpasang langsung pada motherboard pada laptop atau dipasanga melalui slot PCI / AMR pada komputer desktop. Jenis layanan yang cukup terkenal adalan telkomnet instan


4.       Modem ADSL, yaitu modem yang menggunakan layanan ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara berbarengan. seperti layanan Telkom Speedy.



 


 

5.       Modem kabel yaitu modem yang menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV Kabel.
6.       Modem CDMA yaitu modem yang menggunakan frekuensi CDMA 800 MHz atau CDMA 1x. Dan yang terbaru menggunakan frekuensi EVDO Rev-A (setara dengan 3G) dan teknologi CDMA terbaru adalah EVDO Rev-B.
2.2.2   Pengenalan Router
a.      Pengertian Router
Router adalah perangkat jaringan yang menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lainnya. Disamping itu router juga dapat menentukan jalur yang paling efektif untuk dilewati sebuah paket dalam suatu jaringan. Router mengatur jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas.
Router memiliki fungsi utama yaitu sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk selanjutnya meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch adalah switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Dalam hal ini router berfungsi sebagai penghubung antara Jaringan Lokal (LAN) dengan Jaringan berbasis luas (WAN).
b.      Jenis-jenis Router
Secara fisik router terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1.      Router Hardware, adalah hardware yang memiliki kemampuan menjalankan fungsi router, contohnya router buatan pabrik seperti cisco, Routerboard, D-Link, TP-Link, Dll.
2.      Router PC, yaitu PC dengan system operasi yang memiliki kemampuan menjalankan fungsi router. Contoh system operasi yang dapat digunakan adalah semua jenis sistem operasi server seperti Windows Server, Linux Server, Mikrotik,  Dll.
3.      Router Aplikasi, yaitu aplikasi yang dapat diinstall pada system operasi sehingga system operasi tersebut akan memiliki kemampuan menjalankan fungsi router, contoh aplikasinya adalah WinRoute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.
c.       Cara Kerja Router
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
2.3   Kegiatan Belajar 3 : Installasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2.3.1   Topologi Jaringan (Gambar Topologi dan Rancangan IP Address)
Untuk memudahkan memahami pengertian WAN dan LAN maka dapat disimpulkan WAN adalah jaringan internet dan LAN adalah jaringan lokal yang kita bangun. Sehingga menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN) dapat diartikan dengan bagaimana menginstalasi sebuah jaringan LAN agar dapat terhubung dengan jaringan WAN (Internet).
Untuk mendapatkan koneksi ke jaringan internet maka kita harus terdaftar pada salah satu perusahaan penyedia jasa layanan Internet (ISP, Internet Service Provider) kemudian kita akan menggunakan perangkat CSU/DSU yang sesuai dengan ISP tersebut.
Contoh perusahan ISP Nasional diataranya :
NO
ISP
PRODUK
PERANGKAT CSU/DSU
1
Telkom
Telkom Speedy, Telkom Flexy, Telkom Astinet dll
Modem ADSL, Modem CDMA
2
Indosat IM3
IM3 Broom
Modem GSM
3
XL
XL Internet
Modem GSM
4
Telkomsel
Telkomsel Flash
Modem GSM
5
Lintas Arta
Dedicated Connection
Menyesuaikan
6
Indosat M2
Dedicated Connection
Menyesuaikan
Tabel 2.2 Contoh ISP Nasional
Untuk perusahaan ISP lokal lampung seperti NusaNet, Prima Net, ChipNet dll. Topologi jaringan yang akan kita praktekkan dapat digambarkan sebagai berikut


Keterangan :
a.       IP Address untuk PC A, PC B, PC C serta Node D pada interface router hak seorang administrator untuk menentukannya, biasanya menyesuaikan dengan jumlah host yang dibutuhkan.
b.      IP Address untuk Node E pada interface router harus mengikuti yang diberikan ISP karena titik tersebut menjadi Dermacation Point dari ISP yang bersangkutan.
c.       Contoh ini menggunakan jenis koneksi WAN leased line (dedicated connection)
d.      Contoh perancangan IP Address sebagai berikut (misalnya seorang administrator memiliki 20 host)
Node E / Interface pada router
IP address       : 172.16.16.17/28
Gateway          : 172.16.16.30/28
DNS                : 192.168.202.30
Sesuai ISP
Node D / Interface pada router
IP address       : 192.168.10.1/27
Gateway          : -
DNS                : 192.168.202.30
Sesuai kebutuhan host
PC A / LAN pada client A
IP address       : 192.168.10.2/27
Gateway          : 192.168.10.1/27
DNS                : 192.168.202.30
PC B / LAN pada client B
IP address       : 192.168.10.3/27
Gateway          : 192.168.10.1/27
DNS                : 192.168.202.30
PC A / LAN pada client C
IP address       : 192.168.10.4/27
Gateway          : 192.168.10.1/27
DNS                : 192.168.202.30
(selengkapnya lihat materi subnetting)
  
2.3.2   Installasi Router Menggunakan Routerboard Mikrotik
Pada praktek ini akan menggunakan Routerboard Mikrotik RB750 dengan spesifikasi memiliki 5 buah port ethernet 10/100, dengan prosesor Atheros 400MHz.  dan sudah termasuk dengan lisensi level 4 dan adaptor 12V
 
Pengertian Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data yang menghubungkan user-user yang ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. Layanan WAN terfokus beroperasi pada layer Physical dan Data Link pada model OSI layer. Jaringan WAN biasanya selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi seperti perusahaan layanan telepon.
Lembaga-lembaga yang menanganai standarisasi jaringan WAN diantaranya :
a.       International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T)
b.      Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT)
c.       International Prganization for Standardization (ISO)
d.      International Engineering sTask Force (IETF)
e.       Electronics Industries Association (EIA)
2.1.2   Isitilah-Istilah Dalam Jaringan WAN
Untuk memahami jaringan WAN lebih lanjut, ada beberapa istilah yang harus dipahami dalam jaringan WAN yaitu :
a.       CPE (Customer Premises Equipment), adalah perlengkapan millik pelangngan, yaitu perlengkapan / peralatan yang dimiliki oleh pelanggan dan berada di lokasi pelanggan.
b.      Demarcation Point, (titik demarkasi) yaitu titik di mana tanggung jawab service provider berakhir dan CPE dimulai, yang biasanya berupa sebuah jack yang memiliki sebuah konektor female RJ-45, dan biasanya juga berupa perangkat CSU/DSU (Channel Service Unit/Data Service Unit) berupa modem dan sejenisnya.
c.       Local Loop, ialah jalur yang menggubungkan Demarcation Point dengan switching office terdekat, yang disebut central office
d.      Central Office, ialah titik yang menghubungkan pelanggan dengan jaringan switching dari service provider.
e.       CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit) adalah alat dalam WAN yang digunakan untuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa yang dimengerti oleh switch di provider. CSU/DSU biasanya sebuah alat yang terhubung ke sebuah jack RJ-45 yang disebut sebagai titik demarkasi. Biasanya berupa modem
f.       DTE (Data Terminal Equipment) adalah semua alat yang berlokasi disisi user dari sebuah interface user-network yang bertindak sebagai sebuah destinasi, sumber atau keduanya. DTE meliputi alat-alat seperti multiplexer, router, penerjemah protocol, dan komputer. Koneksi ke sebuah network remote dilakukan melalui DCE (Data communication equipment) seperti modem.
g.      DCE (Data communication equipment) adalah mekanisme dan link dari sebuah network komunikasi yang menyusun bagian network dari interface user ke network seperti modem.
Ide dibalik WAN adalah mampu menghubungkan dua buah network DTE melalui sebuah network DCE. Network DCE termasuk CSU/DSU, melalui pengkabelan dan switch disisi provider dan kemudian diteruskan ke CSU/DSU yang lain. Perhatikan gambar diagram jaringan WAN berikut ini.     


 


Gambar 2.1 Diagram jaringan WAN
2.1.3   Jenis-Jenis Koneksi Jaringan WAN
Jenis-jenis koneksi dalam WAN berbeda dengan jenis konoksi dalam LAN, jika dalam LAN kita mengenal 2 jenis koneksi jaringan yaitu client-server dan peer to peer, maka jenis-jensi koneksi dalam WAN adalah sebagai berikut :
a.       Leased Line disebut juga point-to-point atau dedicated connections (koneksi yang disediakan khusus untuk pelanggan dimana bandwithnya khusus untuk pelanggan itu saja). Sebuah Leassed Line adalah sebuah jalur komunikasi WAN dari CPE yang telah ditetapkan sebelumnya oleh service provider melalui switch DCE menuju CPE di lokasi remote yang memungkinkan jaringan-jaringan DTE berkomunikasi setiap saat dengan tanpa melalui prosedur setup terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi data.
Jenis koneksi ini memberikan koneksi secara terus menerus setiap saat dan dapat digunakan kapanpun, tentunya dengan biaya yang lebih mahal.
b.      Circuit Switching adalah sebuah jalur komunikasi yang digunakan dengan network dial up seperti PPP dan ISDN yang harus melakukan set up pada koneksi terlebih dahulu sebelum melewatkan data, sama seperti melakukan panggilan telepon.
Jenis koneksi ini memiliki kemampuan untuk memberikan koneksi secara terus menerus, namun hanya untuk sementara waktu saja atau selama Anda ingin melakukan komunikasi saja. Tentunya hal ini akan menghemat biaya.
c.       Packet Swicthing adalah sebuah jalur komunikasi yang berdasarkan pada transmisi data dalam paket-paket yang memungkinkan data dari berbagai alat pada network untuk berbagi kanal komunikasi yang sama secara serentak. Keuntungannya kita dapat berbagi bandwith dengan sesame pengguna untuk menghemat biaya. Packet Switching dapat dianggap sebagai sebuah leased line tetapi dengan harga circuit switching. Kekurangannya adalah Packet Swicthing hanya berjalan dengan baik jika transfer data tidak bersifat kontinu atau hanya diperlukan sewaktu-waktu.
2.1.4   Protokol-Protokol Jaringan WAN
Protokol-protokol dalam WAN merupakan protocol dalam teknologi WAN yang bekerja pada layer physical dan data link pada model OSI 7 layer, diantaranya :
a.       HDLC (High level data link control) dikembangkan oleh Synchrounous data link control (SDLC) yang diciptakan oleh IBM sebagai sebuah protocol koneksi di layer data link (dalam OSI 7 layer). Header HDLC tidak membawa identifikasi jenis protocol yang dibawa dalam enkapsulasi HDLC. Karena itu setiap vendor yang menggunakan HDLC memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan identifikasi protocol layer network yang berarti setiap HDLC yang dimiliki sebuah vendor bersifat proprietary (artinya hanya dapat dipakai untuk perelengkapan buatan mereka sendiri)
b.      PPP (Point-to-point) adalah protocol standart industry, karena semua versi multiprotocol HDLC bersifat proprietary, maka PPP dapat digunakan untuk menciptakan koneksi point-to-point antara perlengkapan dari vendor-vendor yang berbeda. PPP mengizinkan autentikasi dan koneksi multilink dan dapat berjalan melalui link yang asynchrounous dan synchrounous. PPP merupakan protocol paling umum digunakan untuk akses internet dial up.
c.       Frame Relay adalah sebuah protocol enkapsulasi layer data link dengan usaha terbaik dan akses yang dibagi (shared access) dan merupakan sebuah standart industry yang melayani beberapa rangkaian virtual dan protocol diantara mekanisme yang berhubungan. Diciptakan sebagai pengganti dari protocol X.25
d.      ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah sekumpulan layanan digital yang memindahkan suara dan data melalui sambungan telephone yang ada. ISDN lebih cepat daripada sambungan dial up.
e.       LAPB (Link Access Procedure, Balanced) adalah sebuah protocol connection oriented pada layer data link untuk digunakan pada protocol X.25
f.       ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah protocol yang diciptakan untuk lalu lintas data yang sensitive terhadap waktu, menyediakan transmisi suara, video dan data secara serentak. ATM menggunakan cell yang panjangnya 53 byte.
2.1.5   Karakteristik Jaringan Berbasis Luas (WAN) 
Sebuah jaringan berbasis luas (WAN) mempunyai beberapa karakteristik penting yang membedakannya dengan LAN. Adapun Karakteristik penting tersebut antara lain :
a.    Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas bahkan seluruh dunia (internet)
b.    Menggunakan jalur layanan umum, misalnya perusahaan telekomunikasi. PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Excelcomindo dan lain-lain untuk membentuk jaringan di dalan area geografik tersebut.
c.    Didesain untuk bekerja selama 24 jam secara terus menerus.
2.1.6   Perbandingan antara Jaringan Berbasis Luas (WAN) dengan Jaringan LAN.
Secara garis besar perbandingan antara LAN dan WAN dapat dilihat pada tabel berikut ini.  
NO
ASPEK
LAN
WAN
1
Jangkuan
Lokal / Sempit
Lebih Luas
2
Bandwith
Lebih Besar
Lebih Kecil
3
Insfrastruktur
Dimiliki sendiri
Sewa dari provider
4
Teknologi
Ethernet, 
PPP, HDLC, Frame Relay,ISDN, ATM
5
Jenis Koneksi
Client Server, Peer to Peer
Leassed Line, Circuit Switching, Packet Swicthing
6
Layanan
Sewaktu-waktu
Terus menerus 24 jam
Tabel 2.1 Perbandingan LAN dan WAN
2.2       Kegiatan Belajar 2 : Pengenalan Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2.2.1   Pengenalan Modem
a.      Pengertian Modem
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Jadi Modem adalah perangkat yang dapat merubah sinyal informasi digital menjadi sinyal analog agar dapat dikirimkan melalui media komunikasi seperti kabel telepon atau sinyal komunikasi selular (Handphone).
Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan demodulasi sinyal.  Sinyal digital ditumpangkan ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan.  Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi. Pada istilah jaringan WAN modem disebut perangkat CSU/DSU
b.      Jenis-Jenis Modem
Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu :
1.       Modem internal, yaitu modem yang terpasang langsung pada computer pada slot expansi berupa slot AMR dan PCI (untuk PC Desktop), dan slot PCMCIA (untuk Laptop)
2.       Modem Eksternal, yaitu modem tambahan yang terpasang diluar computer, biasanya terhubung melalui port USB (seperti modem GSM), atau Port RJ-45 (seperti modem ADSL).
Jenis-jenis modem berdasarkan media koneksinya, yaitu :
1.       Modem ISDN, yaitu jenis modem yang menggunakan layanan ISDN (Integrated Services Digital Network).


 


Gambar 2.2 Modem ISDN Athera NT1 2000
2.       Modem GSM, yaitu modem yang menggunakan frekuensi GSM 900 Mhz. Biasanya menggunakan port USB untuk terkoneksi dengan komputer


 


Gambar 2.3 Modem GSM
3.       Modem Analog, yaitu modem yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Biasanya modem ini terpasang langsung pada motherboard pada laptop atau dipasanga melalui slot PCI / AMR pada komputer desktop. Jenis layanan yang cukup terkenal adalan telkomnet instan
Gambar 2.4 Modem analog
4.       Modem ADSL, yaitu modem yang menggunakan layanan ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara berbarengan. seperti layanan Telkom Speedy.


 


Gambar2.5 Modem ADSL
5.       Modem kabel yaitu modem yang menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV Kabel.
6.       Modem CDMA yaitu modem yang menggunakan frekuensi CDMA 800 MHz atau CDMA 1x. Dan yang terbaru menggunakan frekuensi EVDO Rev-A (setara dengan 3G) dan teknologi CDMA terbaru adalah EVDO Rev-B.
2.2.2   Pengenalan Router
a.      Pengertian Router
Router adalah perangkat jaringan yang menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lainnya. Disamping itu router juga dapat menentukan jalur yang paling efektif untuk dilewati sebuah paket dalam suatu jaringan. Router mengatur jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas.
Router memiliki fungsi utama yaitu sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk selanjutnya meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch adalah switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Dalam hal ini router berfungsi sebagai penghubung antara Jaringan Lokal (LAN) dengan Jaringan berbasis luas (WAN).
b.      Jenis-jenis Router
Secara fisik router terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1.      Router Hardware, adalah hardware yang memiliki kemampuan menjalankan fungsi router, contohnya router buatan pabrik seperti cisco, Routerboard, D-Link, TP-Link, Dll.
2.      Router PC, yaitu PC dengan system operasi yang memiliki kemampuan menjalankan fungsi router. Contoh system operasi yang dapat digunakan adalah semua jenis sistem operasi server seperti Windows Server, Linux Server, Mikrotik,  Dll.
3.      Router Aplikasi, yaitu aplikasi yang dapat diinstall pada system operasi sehingga system operasi tersebut akan memiliki kemampuan menjalankan fungsi router, contoh aplikasinya adalah WinRoute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.
c.       Cara Kerja Router
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
2.3   Kegiatan Belajar 3 : Installasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2.3.1   Topologi Jaringan (Gambar Topologi dan Rancangan IP Address)
Untuk memudahkan memahami pengertian WAN dan LAN maka dapat disimpulkan WAN adalah jaringan internet dan LAN adalah jaringan lokal yang kita bangun. Sehingga menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN) dapat diartikan dengan bagaimana menginstalasi sebuah jaringan LAN agar dapat terhubung dengan jaringan WAN (Internet).
Untuk mendapatkan koneksi ke jaringan internet maka kita harus terdaftar pada salah satu perusahaan penyedia jasa layanan Internet (ISP, Internet Service Provider) kemudian kita akan menggunakan perangkat CSU/DSU yang sesuai dengan ISP tersebut.
Contoh perusahan ISP Nasional diataranya :
NO
ISP
PRODUK
PERANGKAT CSU/DSU
1
Telkom
Telkom Speedy, Telkom Flexy, Telkom Astinet dll
Modem ADSL, Modem CDMA
2
Indosat IM3
IM3 Broom
Modem GSM
3
XL
XL Internet
Modem GSM
4
Telkomsel
Telkomsel Flash
Modem GSM
5
Lintas Arta
Dedicated Connection
Menyesuaikan
6
Indosat M2
Dedicated Connection
Menyesuaikan
Tabel 2.2 Contoh ISP Nasional
Untuk perusahaan ISP lokal lampung seperti NusaNet, Prima Net, ChipNet dll. Topologi jaringan yang akan kita praktekkan dapat digambarkan sebagai berikut
 


 


Gambar 2.6 Contoh Topologi jaringan WAN
Keterangan :
a.       IP Address untuk PC A, PC B, PC C serta Node D pada interface router hak seorang administrator untuk menentukannya, biasanya menyesuaikan dengan jumlah host yang dibutuhkan.
b.      IP Address untuk Node E pada interface router harus mengikuti yang diberikan ISP karena titik tersebut menjadi Dermacation Point dari ISP yang bersangkutan.
c.       Contoh ini menggunakan jenis koneksi WAN leased line (dedicated connection)
d.      Contoh perancangan IP Address sebagai berikut (misalnya seorang administrator memiliki 20 host)
Node E / Interface pada router
IP address       : 172.16.16.17/28
Gateway          : 172.16.16.30/28
DNS                : 192.168.202.30
Sesuai ISP
Node D / Interface pada router
IP address       : 192.168.10.1/27
Gateway          : -
DNS                : 192.168.202.30
Sesuai kebutuhan host
PC A / LAN pada client A
IP address       : 192.168.10.2/27
Gateway          : 192.168.10.1/27
DNS                : 192.168.202.30
PC B / LAN pada client B
IP address       : 192.168.10.3/27
Gateway          : 192.168.10.1/27
DNS                : 192.168.202.30
PC A / LAN pada client C
IP address       : 192.168.10.4/27
Gateway          : 192.168.10.1/27
DNS                : 192.168.202.30
(selengkapnya lihat materi subnetting)
  
2.3.2   Installasi Router Menggunakan Routerboard Mikrotik
Pada praktek ini akan menggunakan Routerboard Mikrotik RB750 dengan spesifikasi memiliki 5 buah port ethernet 10/100, dengan prosesor Atheros 400MHz.  dan sudah termasuk dengan lisensi level 4 dan adaptor 12V.
 


Gambar2.7 Routerboard mikrotik RB750
Secara garis besar tahapan-tahapan dalam mengerjakan praktek ini adalah sebagai berikut :
a.         Siapkan topologi / gambar jaringan yang akan dibangun dan rancangan IP Address yang akan digunakan.
b.        Siapkan dan susun peralatan sesuai dengan topologi / gambar yang akan dibangun.
c.         Pastikan semua perangkat sudah berjalan dengan baik (on) termasuk sistem operasi dan driver. Terutama driver LAN Card pada PC
d.        Konfigurasi IP Address pada masing-masing node sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan
e.         Tes ping dari masing-masing node dan pastikan sudah terhubung dengan baik
f.         Konfigurasi Netwotk Address Translation (NAT) pada router agar router mampu membungkus packet data dari LAN agar dapat dikirim melalui WAN.
Pastikan tahap a b c sudah dikerjakan dengan benar kemudian ikuti langkah-langkah berikut untuk tahap berikutnya (d e f).
Secara garis besar tahapan-tahapan dalam mengerjakan praktek ini adalah sebagai berikut :
a.         Siapkan topologi / gambar jaringan yang akan dibangun dan rancangan IP Address yang akan digunakan.
b.        Siapkan dan susun peralatan sesuai dengan topologi / gambar yang akan dibangun.
c.         Pastikan semua perangkat sudah berjalan dengan baik (on) termasuk sistem operasi dan driver. Terutama driver LAN Card pada PC
d.        Konfigurasi IP Address pada masing-masing node sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan
e.         Tes ping dari masing-masing node dan pastikan sudah terhubung dengan baik
f.         Konfigurasi Netwotk Address Translation (NAT) pada router agar router mampu membungkus packet data dari LAN agar dapat dikirim melalui WAN.
Pastikan tahap a b c sudah dikerjakan dengan benar kemudian ikuti langkah-langkah berikut untuk tahap berikutnya (d e f).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar