Jumat, 24 Maret 2017

melakukan perbaikan dan setting ulang pc (DI)

melakukan perbaikan dan setting ulang pc (DI)

1. Urutan langkah-langkah memperbaiki PC secara umum adalah:
    1. Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
    2. Cek sambungan kabel keyboard.
    3. Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
    4. Cek konfigurasi setting CMOS
    5. Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
    6. Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot I/O
    7. Cek sambungan saklar reset
    8. Cek posisi kunci keyboard
    9. Cek semua IC yang terpasang
    10. Cek disket boot di drive A
    11. Cek sambungan speaker

Hidupkan computer, cek kipas power supply jika berputar lakukan diagnosa berikut :
A.   POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
-Kode kesalahan dua sampai lima digit angka
Pesan kesal                     -pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa pesan yang menunjukkan               problemnya)
-Kode beep suara beep berurutan
1. Diagnosa umum
Diagnosa ini meliputi : konfigurasi sistem, perubahan konfigurasi sistem, dan format disk.
Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
Diagnosa ini meliputi tiga kategori, yaitu :
A.   software (bad command or file name, disk not ready, internal error, overflow)
  1. configuration error code (configuration too large for memory, 201 error - system unit, 601 parity chech x)
  2. system lockup.
           Jika selama pengecekan dari setiap tahap di atas ada kerusakan maka            
           perbaiki dahulu kerusakan itu dengan cara mengganti dengan yang   
           baik.
2.      Cara memilih peralatan bantu yang tepat dalam memperbaiki PC adalah : pilih dan gunakan alat ukur sesuai dengan fungsinya, misal untuk mengukur tegangan gunakan voltmeter, untuk mengukur resistansi gunakan ohm meter, dan sejenisnya. Pilih peralatan yang sesuai dengan objek, misal untuk melepas baut kembang gunakan obeng kembang yang pas ukurannya, dan sejenisnya.
  1. Cara mengidentifikasi kerusakan pada motherboard adalah :
Dengan memakai voltmeter cek tegangan +5V, +3,3V, +12V, -12V, -5V pada slot I/O jika tidak ada tegangan kemungkinan kerusakan ada pada power supply atau konektor/soldiran/jalur pada motherboard dan dengan memakai logic probe atau CRO cek signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK, ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN pada slot I/O.  
  1. Power supply PC bekerja dengan baik, jika :
-Untuk jenis TX
          Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan     pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter adalah seperti pada Table 8. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.

Jenis Kerusakan Dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu:
1. Kerusakan Pada Hardware (Perangkat Keras)
2. Kerusakan Pada Software (Perangkat Lunak)

1. Kerusakan pada Hardware
Masalah dengan komponen Hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dilokalisir dan disingkirkan tanpa tools yang tepat, keahlian dan pengalaman yang menunjang. Penjelasan akan berkisar pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara mengatasinya.
A. Kerusakan Pada Power Supply
Gejala:
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.
Solusi:
Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel power.


Masalah:
Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.
Solusi:
Lakukan seperti langkah diatas, tetapi jika masih belum ada respon berati masalah ada pada Power Supply, Silahkan anda ganti PS nya, Saya sarankan sebaiknya anda ganti saja Power Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
Catatan: Jika kerusakan hanya pada Power Supply saja, Setelah anda menggantinya, komputer akan kembali bekerja dengan normal. Kecuali jika ada masalah pada komponen yang lainnya seperti Mother Board, VGA Card dan Memory.

B. Kerusakan Pada Mother Board
Gejala:
Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (led) di panel depan menyala, lampu indikator (led) monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.
Solusi:
Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Mboard (VGA, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada cashing hanya MotherBoard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.
Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi ada kalanya Mother board tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS
Gejala:
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan “press F1 to continou” setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan “Operating system not found”.

C.Kerusakan Pada Harddisk
Solusi:
Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya.
Gejala:
Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan “Operating system not found”.
Solusi:
Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas
Gejala:
harddisk bad sector?
Solusi:
Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shot down, pemakaian yang terlalu lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software…..Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan badsector….pembahan lebih lanjut ada di eBook Metode perbaikan komputer dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi Member Aktif.

D.Kerusakan CD/DVD/ROM/RW & Floppy Disk
Gejala:
Jenis kerusakan yang biasa ditemui:
1. Tidak terdeteksi di windows
2. Tidak bisa keluar masuk CD
3. Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
4. Tidak bisa membaca/menulis/write protect (Floppy disk)
Solusi:
1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD-floppy, perikas di setup bios apakah sudah dideteksi? sebaiknya diset auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.
2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
3. Kerusakan Biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara men-set ualng optik tersebut.
4. Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cutenbud (langkah-langkah diatas secara lengkap dapat anda temukan di e-book “Metode perbaikan komputer cepat dan akurat” dan bisa anda dapatkan jika anda bergabung menjadi member perbaikankomputer.com

E.Masalah BIOS
Gejala:
Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.
Solusi:
Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya.
Gejala:
CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah.
Solusi:
Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya. Silahkan anda periksa masalah tersebut.

Berikut Pesan kesalahan BIOS:
Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya.
[AMI BIOS]
Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 - Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru.
[AWARD BIOS]
Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.
Batrey CMOS Rusak / Lemah
Gejala : Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.
Solusi : Segera Ganti Batrey nya
Gejala : CPU yang sering Hang?
Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak stabil…..sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut
Gejala: Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya?
Solusi: Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan.
Gejala: Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat
Solusi: Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.

Langkah persiapan untuk setting ulang koneksi jaringan Mempersiapkan perbaikan konektifitas jaringan pada PC


A.      Langkah persiapan untuk setting ulang koneksi jaringan
Mempersiapkan perbaikan konektifitas jaringan pada PC
1.        Persiapan Perbaikan Konektifitas pada Jaringan  dengan Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan.
Karakteristik topologi ini adalah sebagai Berikut :
Disebut juga Daisy Chain.
·         Paling banyak dipakai karena sederhana dalam instalasi.
·         Pada topologi bus, terdapat satu jalur umum yang berbentuk suatu garis lurus. Yang mana kemudian masing-masing node dihubungkan kedalam jalur garis tersebut.
·         Transmisi dari suatu workstation dapat menyebar dan menjalar ke workstation lainnya, ini disebabkan setiap workstation menggunakan media transmisi yang sama.
·         Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur), karena sinyal mengalir dalam dua arah.
·         Problem terbesar : jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
·         Meskipun ada percabangan media transmisi, tetapi tidak membentuk jalur tertutup (closed loop).
·         Berupa bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup oleh terminator dan terdapat node-node sepanjang kabel.
·         Instalasi mudah dilakukan.
Persiapan yang dilakukan untuk Topologi Bus adalah dengan mempersiapkan peralatannya, yaitu
a)      Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
b)      Kabel coaxial dan konektor BNC
2.        Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat / sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi star banyak digunakan dalam pembuatan LAN dibandingkan topologi yang lain. Topologi start memiliki karakteristik sbb:
·               Medium transmisi yang digunakan dalam tipe topologi ini, membentuk jalur tertutup (closed loop), dan setiap workstation mempunyai kabel tersendiri untuk langsung berhubungan dengan file server, sehingga seluruh sistem tidak akan gagal bila ada salah satu kabel pada workstation yang terganggu.
·               Mudah dikembangkan, karena tiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung kecentral node.
·               Dapat digunakan kabel yang "lower grade", karena hanya menghandle satu lalu lintas data, biasanya digunakan kabel UTP.Node-node tersambung langsung ke suatu node pusat (biasa berupa hub), sehingga mudah dikembangkan.
·               Keuntungannya dari topologi star adalah apabila satu kabel node terputus, node lainnya tidak terganggu
Persiapan yang dilakukan untuk Topologi Star adalah dengan mempersiapkan peralatannya, yaitu :
1.      Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
2.      Kabel UTP dan Konektor RJ-45
Kabel UTP dihubungkan dengan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel digunakan tang khusus yang dikenal dengan nama Cramping tools,
B.       Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Untuk memperbaiki konektifitas jaringan pada PC maka kita perlu melakukannya secara urut dan sistematis, dan langkah tersebut dibagi menjadi dua langkah secara umum.
1.      Memeriksa gejala kerusakan pada komponen jaringan
·         Untuk melakukan pendeteksian gejala kerusakan harus dilakukan satu persatu terhadap semua komponen jaringan, mulai dari kartu jaringan, kabel medium jaringan dan juga HUB/Switch.
·         Untuk memeriksa kerusakan bisa dilihat secara fisik terlebih dahulu, semisal adakah ada cacat fisik pada alat, apakah ada LED yang mati, jikatidak ditemukan maka bisa dilanjutkan memeriksa dengan peralatan elektronik.
·         Catat semua kerusakan yang terjadi, hal ini bisa menjadi acuan untuk mengambil langkah perbaikan selanjutnnya.
2.      Melakukan perbaikan atau penggantian terhadap komponen yang rusak
·         Jika ada kerusakan pada peralatan, tentukan seberapa tingkat kerusakan yang terjadi.
·         Kerusakan yang terjadi jika masih bisa diperbaiki, maka tidak perlu penggantian komponen.
·         Untuk kerusakan yang lebih besar atau permanen maka kita harus melakukan penggantian komponen. Baca manual book dari masing – masing komponen untuk melakukan penggantian.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1.      Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard.
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI.
2.      Pemasangan Kabel pada Konektor.
Ø  Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC.
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubungan singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down.
Ø  Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45.
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai. Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
a)        Kabel Lurus (Straight Cable)
Skema Pengkabelan Lurus (Straight Cable) adalah antara konektor 1 dengan konektor 2 sebagai berikut:
b)        Kabel Silang (Crossover Cable)
Skema Pengkabelan Silang (Crossover Cable) adalah antara konektor 1 dengan konektor 2 sebagai berikut:
3.      Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan.
a)        Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor  BNC pada Jaringan dengan topologi Bus. Gambaran pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada topologi Bus adalah sebagai berikut:
b)        Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star. Gambaran pemasangan kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah sebagai berikut:
C.      Melakukan Setting Ulang Koneksi Jaringan
1.         Penginstallan Driver Kartu Jaringan
2.         Pemilihan Protocol
3.         Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
4.         Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungi.  Untuk penentuan Workgroup dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai betikut:
D.      Memeriksa Hasil Perbaikan Koneksi Jaringan
Setelah kita melakukan persiapan dan perbaikan konektifitas jaringan pada PC, maka langkah terakhir yang perlu kita lakukan adalah melakukan pengecekan terhadap perbaikan yang kita lakukan. Adapun langkah – langkah pemeriksaan meliputi :
·         Check kembali fungsi – fungsi dari komponen jaringan yang telah kita ganti.
·         Periksa ulang apakah komponen tersebut terpasang dengan baik dan dapat berfungsi secara normal
·         Lakukan tes koneksi jaringan antar PC apakah berjalan secara normal.
Jika semua komponen berfungsi dengan baik, buatlah daftar hasil perbaikan dan penggantian komponen
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1.         Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Ø  Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card)   apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
Ø  Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
Ø  Pemasangan konektor tidak longgar
Ø  Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
2.         Pengujian konektifitas jaringan
Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE seperti tampilan berikut:
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Diperoleh Informasi bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik
3.         Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan
Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan merupakan tindakan untuk melaporkan semua tindakan perbaikan yang dilakukan sampai dengan selesainya. Hal ini untuk mempermudah perawatan selanjutnya.
Sistem pembuatan laporan ini secara lengkap yakni meliputi:
·      Landaan teori /dasar teori
·      Alat dan Bahan
·      Langkah kerja
·      Pengujian
·      Analisis dan
·      Kesimpulan